Volunteering Project in Kocaeli provided by Damla Projesi

Hi, I am back!
After a long long time didn't write anything here, I realize that I miss this page a lot. May be no one followed me here or even no one knew about all of written here, nevertheless I still love to fill something in my personal blog. Just in case, to remember me about what I have passed one day. Actually, along my absence in here, my life a little bit messed up, it's like a roller coaster instead I don't know how to control it in a good way. Well, I won't talk about my crazy life and yet this will be my 10 days volunteering experience in Kocaeli. It should be longer than I expected.

Baiklah gw mau jelasin dulu kalau Damla Projesi itu adalah sebuah organisasi atau kegiatan di bawah naungan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Turki yang berbasis volunteer dan kemanusiaan. Tujuan dari gerakan ini adalah memberikan dampak positif kepada para volunteer dan juga kepada para pemuda di daerah tempat program itu dilaksanakan, dengan kata lain agar terjadinya mutual-transfer antara partisipan dan juga objek program ini. Setau gw masing-masing Provinsi di Turki memiliki pengurus Damla regionalnya, misalnya Damla Istanbul, Damla Kocaeli, Damla Bursa, dan lain-lain. 
Program nasionalnya dilaksanakan sekali dalam setahun di beberapa kota, misalnya tahun ini ada di Kocaeli, Kirklareli, Hakkari, Sanliurfa, Bitilis, Istanbul, dan beberapa kota lainnya. Biasanya mereka bakalan open recruitment para volunteer dulu (dengan mengisi form pendaftaran dan seleksi aplikasi), peserta tidak hanya warga Turki tetapi juga foreigner, rata-rata pesertanya adalah students university. Keseluruhan kegiatan ini fully-funded dari Menpora, termasuk biaya transportasi PP dari dan ke kota tempat kita tinggal. Kegiatan yang berlangsung di beberapa kota itu tanggal mulai dan selesainya ga selalu sama, tetapi yang pasti durasi programnya itu 10 hari. Setau gw, untuk kegiatan di satu kota akan diambil 40 orang volunteer. Oh iya, gw mau tekankan juga kalau tim laki-laki dan perempuan dipisah. Misalnya, di Hakkari itu untuk perempuan, kemudian di Bursa untuk laki-laki. 

Buat teman-teman yang lagi di Turki dan berminat, sebenarnya gw sangat-sangat menyarankan untuk ikut sih agar menambah pengalaman yang ga bisa ditemuin dimana-mana (lagian juga semua akomodasi dibayarin dan dikasi kesempatan belajar, masa ga mau?), bisa cek ke website mereka terkait rekrutmen ke kota mana yang lagi buka. Cek disini ya Damla Projesi
 

Anyway, gw join dengan program yang di kota Kocaeli. Kegiatan kita selama 10 hari itu super menyenangkan walaupun di penghujung hari kita semua selalu kelelahan, tapi gw selalu bersyukur dengan apa yang udah dilakukan dan gw dapat di hari itu. Kegiatan-kegiatan yang kita lakukan itu seputar berikut: 

Kunjungan ke sekolah
Kemarin kita ngunjungin SD dan SMP, tapi lebih banyak SD di pedesaan sih. Disana kita nari, main games, ngelukis wajah, ngelukis dinding, bikin tempat makan burung, dan ngobrol. Semuanya kita lakuin bareng anak-anak. Kadang ga semua anak mau nari-nari atau main game di panas-panasan, jadi mereka bisa ngelukis atau ngobrol di bawah pohon atau ngantri buat dilukis wajahnya. Ngambil hati dan mood anak-anak itu butuh energi ekstra, bahkan ketika musik udah diputar dan enak banget buat nari, mereka belum tentu mau ikutan nari, beberapa anak kudu digandeng dan ngeliat kita seru-seruan dulu baru mau ikutan. Beberapa dari anak itu (apalagi yang udah kelas 6) ga mau ikutan nari, tapi mereka senang untuk ikutan bikin tempat makanan burung di atas pohon atau main game yang lain.

Kita bukan cuma ngerangkul anak-anaknya doang, tetapi juga orang tua yang datang dan guru-guru sekolah juga diajak ngobrol, bahkan beberapa ada yang ikutan nari sakingkan serunya ngeliat kita nari di tengah lapangan. Ada juga anak-anak yang lebih suka main bola di lapangan basket dan ga peduli sama sekali dengan kedatangan kita, nah yang ini kadang bikin geregetan jadi kudu pakai trik super untuk ngajak mereka berpartisipasi. Kita selalu ngantongin hadiah buat mereka; balon, pensil, dan pin. Masing-masing ada tulisan kata-kata semangat, jadi ketika kita ngasi hadiah, mereka diminta buat baca tulisan di pin dan pensil itu apa, terus kasi tau mereka makna kalimat itu apa.

Selain SD dan SMP, kita juga mengunjungi sekolah anak autis, sekolah para disable, sekolah tuna netra, kursus Al-Quran, sekolah atlit buat anak-anak. Lebih banyak gw yang belajar dan ngambil manfaat dari anak-anak itu sebenarnya. Hidup itu bukan melulu tentang perlombaan, kadang kita perlu biarin dia mengalir dan menjadi ikhlas terhadap apapun yang Tuhan beri. Bahagia juga bukan melulu tentang pencapaian dan keberhasilan. Menjadi ambisius itu kadang melelahkan dan menyakitkan, gengs.

Kunjungan ke nursing house
Jujur, gw baru pertama kali ngunjungi nursing house. Waktu pertama kali masuk dan ngeliat kakek-nenek disana gw langsung kangen sama masa kecil gw yang selalu main ke rumah nenek di kampung. Gw bener-bener ngerasain sayaaaangg banget sama kakek-nenek disana walaupun gw ga kenal mereka siapa, yang jelas gw sayang aja sama mereka. Bahkan ada satu nenek yang ngobrol sama gw, sakingkan sayangnya gw sama beliau, gw peluk terus-terusan dan gw cium berkali-kali. Terus beliaunya bilang kalo sekarang gw udah jadi cucunya dan beliau adalah nenek gw. Beliau juga bilang berkali-kali kalo sayang ke gw, mungkin itu rasa rindunya ke cucu yang udah lama ga ketemu. Ada juga kakek yang begitu tau gw dari Indonesia, beliau langsung meluk gw dengan haru seolah ketemu teman lamanya. Terus beliau langsung cerita tentang Soekarno dan kebanggaannya sama Indonesia. Gw yang cuma dengerin aja terharu.

Rasanya sediiihhh banget ketika mau ninggalin tempat itu, perasaan sepi ditinggal itu tiba-tiba masuk ke hati gw yang bikin gw ga kuat untuk ga nangis. Rasanya gw pengen lebih lama disana untuk dengerin cerita-cerita mereka dan nemenin mereka ngobrol. Sampai ada seorang nenek yang nyariin gw karena tau gw dari Indonesia dan nitip salam untuk seluruh orang Indonesia, beliau sampe bilang kalau mereka sayang sama orang Indonesia. Entah kenapa gw terlalu banyak meletakkan sentimentil gw di moment itu, jadinya gw terlalu baper. Tapi ya gimaanaaaa.

Ziarah ke makam pahlawan dan orang-orang yang berjasa
Ternyata orang lokal kalau ziarah itu nebarin makanan burung di pinggir makam dan meletakkan air di tepi makam satu per satu. Gw lupa nanya kenapa, tapi kayanya mereka percaya kalau burung-burung hinggap di makam itu bakalan jadi sesuatu yang baik.

Kunjungan ke orang-orang yang kurang beruntung dan keluarga para mujahid
Kegiatan ini biasanya ga ada foto dokumentasi sama sekali. Karena kita bener-bener datang buat ngobrol dan silaturahmi ke mereka. Terus juga sama-sama mendoakan mereka dan saling mendoakan.

Kunjungan ke pasien-pasien anak di rumah sakit
Pertama kali gw masuk ke ruangan dan nyapa si anak yang lagi rebahan di kasur, ibunya tiba-tiba lari ke kamar mandi dan nangis. Ketika itu hati gw pilu banget, mencoba ngerasain perasaan si Ibu yang anaknya harus dirawat, apalagi ketika anaknya ketawa sambil megang balon dan cerita tentang harapannya, gw tau kalau ibunya sedang menahan tangis  di samping anak itu. Gw mau bilang kalau gw bangga sama anak-anak yang sedang berjuang disana.

Main bareng sama anak-anak pengungsi dan anak-anak yang tinggal di panti asuhan
Gw pengen bilang kalau ketika itu adalah pengalaman terhebat gw main layang-layang di tempat yang menakjubkan dengan pemandangan yang super bagus bersama anak-anak yang luar biasa. Kalau boleh gw deskripsikan, kita main layangan di atas bukit berumput hijau tebal yang kalau mau gelindingan ke bawah juga bakalan nyaman karena rumputnya, sepanjang mata memandang cuma ada taman rumput hijau dan pemandangan tepi laut yang luar biasa keren. Di tambah hari itu mendung dan berangin, udah jadi paket lengkap untuk main layangan. Jangankan anak-anak, gw aja ga pengen udahan main-mainnya. 

This is the view from the hill while we were flying kite
Kedua kalinya, kita main di taman bermain di pinggir laut. Turki memang keren abis sih. Taman bermain untuk umum aja dibuat sebagus, selengkap, dan se aman itu. Bikin kita bisa save more money untuk hal-hal lain. Sayangnya cuaca hari itu ga mendukung, setelah panas tiba-tiba hujan deras, jadi kita harus pindah ke saung-saung yang ada di taman. Mainin permainan tradisional dengan kelompok kecil sambil nunggu hujan itu bikin bahagia loh. Buat gw sih keren banget, tapi ga tau buat kalian, silahkan dicoba.

Kunjungan ke musem
Seingat gw museum yang dikunjungi itu: Gemi Muzesi, Ataturk Sarayi Muzesi, Izmit Arkeoloji Muzesi, Kâğıt Muzesi (Museum Kertas), Bilim Muzesi (Museum Ilmu Pengetahuan). Ketika kunjungan ini, gw berasa study tour gratis. Seru banget? Banget-banget.

Program Santai
Gw pengen bersyukur banget sama panitia yang nyusun program ini. Kenapa gw bilang program santai? Karena di penghujung hari sebelum balik ke asrama, kita tea time dulu di kafe yang ada di Saat Kulesi (sejenis Time Tower gitu, kaya yang di Sumatera Barat), terus ngadem di pinggir laut, dan di hari terakhir kita nge-teh di Down Kafe (ini kafe yang pekerjanya adalah orang-orang Down Syndrome). Sebenernya ini ga setiap hari, cuma 2 kali doang.

Di hari terakhir, karena cuaca lagi hujan deras, program kita diubah jadi main Ice Skating. Pengalaman perdana gw belajar  ice skating. Sakingkan excited nya, gw berkali-kali bilang ke diri gw sendiri kalo gw bakalan bisa, gw bakalan bisa main ini, gw bakalan bisa. Eh ternyata beneran bisa walaupun pelan-pelan dan jatuh beberapa kali. 

Di hari terakhir kita justru ada program ke pasar bareng. Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah belanja oleh-oleh. Kadang gw senyum-senyum sendiri kalo mikirin keseluruhan kegiatan ini. Seru pake banget.

Kunjungan ke Kantor
Kita ada kunjungan ke kantor pemerintahan dan juga ke kantor kepolisian. Di kantor kepolisian itu kita ditunjukin segala macam atribut yang digunakan polisi dalam berbagai situasi. Kemudian juga ada simulasi penyemprotan air kalau ada kerusuhan, dan kita boleh nyobain naik ke mobil dan cobain panel-panel nya dong.

Gw paling ingat ketika kita makan siang bukan di restoran tempat biasa, tetapi justru dibawa ke pinggir laut. Cuaca mendung sambil gerimis kecil, sambil makan siang ngeliatin laut, dan menikmati angin laut, rasanya makanan yg gw makan jadi berkali-kali lipat lebih enak. Tapi kita ternyata ga cuma numpang makan doang. Karena sepanjang pantainya banyak sampah, kita jadi bersihin pantai setelah makan, jadi program tambahan tiba-tiba.

Buat gw pribadi, diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan ini adalah suatu hal yang luar biasa hebatnya. Melalui kegiatan ini gw bisa mikir kalau bahagia itu sederhana dan ada banyak orang-orang yang bisa kita bahagiakan di sekitar kita dengan hal-hal kecil. Selama 10 hari hati gw terasah untuk lebih sering dipake dan didengar. Terlebih  sebagai foreigner disini, gw ga punya terlalu banyak teman orang lokal (ada sih beberapa, tapi lebih banyak orang Indonesianya). Di tambah lagi bahasa Turki gw ga kian membaik walaupun udah berbulan-bulan disini, tak lain dan tak bukan karena gw jarang praktek ngomong yang beneran ngobrol, jadi gw bisanya cuma sekedar basa-basi kalau buat belanja ke pasar atau ketemu orang baru yang perlu ngobrol 5 menit. 

Selama 10 hari tinggal di asrama sama teman-teman lokal itu rasanya berkesan banget. Gw jadi belajar untuk ngobrol sama mereka walau gimanapun berantakannya bahasa gw (dan mereka memaklumi itu dengan sepenuh hati), gw jadi tau gimana budaya dan karakter orang disini, terlebih logat bahasa dari beberapa daerah juga beda. Walaupun gw ga terlalu banyak ngomong, tapi setiap kali rapat atau ada yang ngomong gw jadi terlatih buat dengerin dan memahami, setidaknya gw paham maksud omongan mereka. Bahkan ada salah seorang yang nawarin diri ke gw "You can speak with me in any language you comfort with, because I can speak english and turkish", dan gw ngerasa kalau mereka ngerti banget dengan keresahan yang diam-diam gw rasakan. 

Teman sekamar gw ada orang Indo dan satu lagi dari Sivas. Untungnya doi juga bisa bahasa Inggris. Kalau di kamar dia suka ngomong pakai bahasa Turki dan kalau gw paham bakalan gw balas dengan bahasa Turki juga, tapi kadang ketika dia ngomong pake bahasa Turki gw malah jawab pake bahasa Inggris, karena gw gatau gimana cara ngomongnya di dalam Turkish. Pernah juga ketika gw coba untuk ngejelasin sesuatu dengan Turkish tapi gw ngomongnya lama banget dan kebanyakan mikir, akhirnya karena dia ga sabar, dia suruh gw pake bahasa Inggris aja jelasinnya. Itu adalah momen yang buat gw lucu sendiri. Kadang ketika gw ngomong dengan pola kalimat yang salah, dia juga ngebenerin. Baiikkk banget.


Hal lucunya lagi, si temen gw yang dari Indo di kamar itu baru 2 bulan di Turki, jadi dia baru banget belajar Turkish, pernah beberapa kali gw dan si temen Turki yang di kamar ngomongin dia pake bahasa Turki di depan doinya langsung tapi dia selow aja main hp. Gw duga dia ga sadar kalo kita ngomongin dia, tapi yang kita omongin juga kelucuan dia sehari-hari, bukan aibnya. Pernah juga si Turki di kamar gw ngeluarin joke ke temen Indo gw, tapi yang ketawa justru gw dan doinya ga sadar sama sekali kalo diajak ngomong, ya ampun ini kocak banget sih. 

Kalau udah ngumpul rame-rame, sebagai orang Indonesia kita udah pasti beda dari segi tipe wajah dan beberapa ciri fisik lainnya dari mereka. Buat gw (dan mungkin beberapa orang Indonesia lainnya) mereka itu cantik-cantik banget, tapi selama disana justru kita yang orang Indonesia selalu dipuji sama mereka dibilang cantik banget, imut banget, bahkan sampe capek gw dengerin dipuji begitu setiap hari berkali-kali sama mereka. Dan mereka juga kalau ngomongnya pake ekspresi gemes yang pengen nyubit dan nguyel-nguyel pipi. Suatu ketika gw pernah ngomong ke mereka kalo kita orang Indonesia justru menganggap mereka cantik banget dengan hidung tinggi dan kulit putih, terus mereka malah kaget dengan fakta itu karena buat mereka sendiri justru orang Indonesia lebih cantik.

Sama temen sekamar gw, kita pernah bahas kenapa gw ga terlalu suka ngomong kaya mereka (tiap dikasi kesempatan ngomong selalu rebutan buat ngomong) dan beberapa orang Indo juga ga terlalu suka ngomong kaya gw, kita bahas dari segi budaya dan pendidikan kemudian juga secara lingkungan sosial. Pernah juga kita ngebahas tentang hal-hal yang ga sopan di Indonesia tetapi justru biasa aja di Turki, dan sebaliknya. Tapi ketika gw ngasi tau kalau orang Indo ada yang sampe operasi hidung agar jadi mancung dan pake suntik untuk memutihkan kulit, doi sampe kaget karena seumur-umur dia baru tau kalau ternyata ada yang rela memutihkan kulit. Dia taunya cuma mencoklatkan kulit doang.

Cerita-cerita tentang pertukaran budaya ini nih yang selalu menyenangkan. Mereka juga banyak yang kepo tentang culture shock apa aja yang gw alami ketika baru nyampe sini. Ada juga yang ngajarin gw tarian ketika pernikahan. Terus ada juga yang nanya gimana ada pernikahan di Indonesia. Masih banyak lagi topik-topik aneh yang kadang kita cuma cekikikan sambil ngebahas itu.

Pada akhirnya, karena 40 orang berasal dari kota yang beda, jadi banyak undangan untuk nyamperin mereka ke kampung halamannya masing-masing.

Comments

Popular posts from this blog

Resensi Tokyo in Love

Instagram Ads: Reach More Your Specific Audience