Lemon Tea of Life

Ingin ku untai setiap cerita Ingin ku untai setiap rasa Tapi pada-Nya mungkin lebih indah. Hingga niat ini urung dengan sendirinya.

Tuhan. Betapapun aku lari, tetap Kau tuntun aku kembali. Betapapun aku menangis, tetap Kau dekap kembali jiwa ini. Betapapun aku meminta, tetap saja Kau berikan. Kadang, apa yang Kau beri bukan untuk membahagiakanku. Tapi justru menunjukkan kesalahan dari apa yang ku minta. Aku memang terlalu lemah untuk berpikir sejauh itu Tuhan. Sangat lemah, hingga itu membuat ku sendiri jengkel. Mungkin kini aku sendiri lelah. Lelah bersandar seperti yang dulu. Hingga aku ingin kembali pada-Mu saja. Kembali melabuhkan seluruh rasa pada-Mu, seutuhnya. Bolehkah Tuhan? Apa Kau benci tangisan yang selalu menuntut pada-Mu ini? Apa Kau kesal pada kebodohanku? Apa Kau marah terkadang hati ini menjeritka Mu disaat sulit? Benarkah? Ampun Tuhan. Ampun. Ampun. Ampun. Ku tata kembali hati ini. Ku susun sebaik mungkin. Untuk mencari apa yang Kau rahasiakan dariku. Untuk memanggil Mu disetiap saat. Karena aku butuh. Butuh Engkau di dekatku. Aku berjalan di jalanku. Jalan yang se

Aku tak terlalu suka mereka yang mengangkat dagu sedikit lebih tinggi. Aku tak terlalu suka mereka yang berbicara seakan paling tahu. Aku tak terlalu suka mereka yang tak bisa sedikit mengalah. Aku tak terlalu suka mereka yang peduli namun acuh. Aku tak terlalu suka mereka yang berucap lembut namun tajam. Aku tak terlalu suka mereka yang tak peka dikala sibuk. Aku tak terlalu suka mereka yang bertingkah keras dan kasar. Aku tak terlalu suka mereka yang berpura-pura manis. Aku tak terlalu suka mereka yang memaksa. Aku tak terlalu suka mereka yang memohon mati-matian. Aku tak terlalu suka mereka yang tak tau cara mengembalikan. Apapun alasan mereka!

Mereka pernah bilang, aku menyenangkan, tapi sekarang mereka tak pernah lagi menyapaku. Mereka pernah bilang, aku manis, tapi sekarang mereka tak lagi menatapku. Mereka pernah bilang, sayang, tapi sekarang mereka berlutut pada yang lain. Mereka pernah bilang, akan berkorban untukku, tapi segelas air dikala sakitpun tak ku dapat dari mereka. Mereka pernah bilang, teramat cinta dan tak ingin jauh, tapi sekarang mereka hilang. Satu sosok lain.. Dia tak pernah katakan apapun. Dia tak pernah janjkan apapun. Dia tak pernah tuntut apapun. tapi hingga kini, Ia tetap bersamaku. Berjuang bahagiakanku. Tulus mencintaiku. Dan aku tau.. Namaku selalu terucap dalam untaian doanya. Adakah makhluk lain yang lebih pantas untuk ku cintai?