KL City Tour dan Central Market (Travel Journey - Day 5)

Selamat malam!

Aku berharap bisa bertahan disini lebih lama. Aku menyukai keramaian, keberagaman, sekaligus individualisme yang ditawarkan tempat ini. Oke, cukup curhat ga pentingnya.

Hari ini aku maunya ke Genting Highland, tapi kondisi adikku justru semakin memburuk, demam tinggi dan muntah-muntah. Akhirnya aku memutuskan untuk berkeliling kota, berhubung selama disini aku belum menginjakkan kaki ke tempat-tempat iconic KL. Tujuan pertama adalah Dataran Merdeka (udah hampir pulang, tapi belum juga kesini), menggunakan Grab, RM4.







Sampai di Dataran Merdeka masih pagi banget. Berhubung ini weekday dan masih terlalu pagi, orang-orang sibuk buat ke kantor, ke sekolah, dan ke tempat tujuan lainnya. Dataran Merdeka masih pagi sepi dan tujuan pertamaku adalah sepedaan di sepanjang jalan. Untungnya, setelah sholat subuh di apartment, aku udah install aplikasi oBike (aku tau tentang peminjaman sepeda berbasis aplikasi ini dari salah satu akun selebgram). Kebetulan penggunaan sepeda di jam 8-10 pagi (kalau ga salah) masih gratis, ya Allah.. rezeki anak yang belajar soleh :)

Nah, caranya buat menggunakan sepeda gratis ini gampang banget kok. Tinggal install aplikasinya, kemudian sign up, terus tinggal scan barcode yang ada pada sepeda, voila! kunci sepeda akan terbuka otomatis. Kamu boleh pakai nge-gowes kemana aja, asalkan kuat wkwk. Rasanya Dataran Merdeka cuma milik aku dan Ibu, sepiiiiii, walaupun orang-orang berseliweran di jalanan (tapi kan mereka sibuk dengan rutinitasnya). Setelah capek sepedaan, padahal cuma di sekitaran DM doang yaelaaaah, kami pindah ke KL Gallery buat foto-foto. Eh tapi, sepedanya jangan lupa dikunci lagi ya, kalau udah gunain fasilitas umum, apalagi gratis, harus bertanggungjawab dong.

Berhubung matahari mulai naik dan kami mulai kepanasan, kami ngacir ke Mesjid Negara. Ternyata bisa jalan kaki karena posisi mesjidnya di jalur yang sama dengan Dataran Merdeka. Sampai di Mesjid malah gerimis, hujan panas cuy! Kami masuk dari tangga yang mungkin biasanya buat warga lokal aja, soalnya ada tangga lain buat turis dan disediakan jubah untuk pengunjung yang non-muslim. Lah kita malah langsung ditunjukin tempat wudhu nya karena dikira mau sholat, tapi emang beneran mau sholat Dhuha sih. Selesai sholat, si emak udah ngobrol aja sama ibu-ibu disana, karena udah ngobrol panjang lebar dan sama-sama mau sarapan, akhirnya kita diajakin ke tempat makan nasi lemak yang enak di belakang Mesjid. Kalau kalian keluar dari mesjid, jalan ke arah dalam (jangan ke arah jalan raya), lurus aja sekitar 200m, nanti ada tanjakan, terus di sebelah kiri bakalan keliatan deh tu tempat makan yang rame banget. Enak dan affordable kok, plus ditemani sama penyanyi solo yang syahdu.



Setelah perut kenyang, destinasi selanjutnya adalah ke Fahrenheit88, sebenarnya target kita cuma Vinnci doang sih karena ada beberapa barang yang mau dibeli (lagi). Transportasi yang kami pakai pastinya GO-KL dong, secara kan rutenya tersedia vroh. Setelah nenteng beberapa tas dari Vinnci (sempat masuk ke C&K juga sih, tapi akhirnya ga jadi beli apa-apa), kita masuk bentar ke H&M, setelah itu nungguin bus GO-KL deh, kebetulan bus stop nya cuma di sebelah Sephora yang ada di depan Fahrenheit88 (maaf ya kalau bikin bingung, tapi kalau udah kesana pasti ngerti lah :D).

Selanjutnya... kita ke Central Market atau Pasar Seni. Aku membayangkan kalau tempat ini tu sekelasnya Pasar Bawah di Pekanbaru, tapi ternyata pasar ini keren banget cuy. Aku gak sanggup mau nyebut ini pasar, tapi emang ini tempat belanja sih, tapiiii ah sudahlah, yang pasti Central Market ini bersih, rapi, elit, dan cozy cuy. Nah, kalau ada yang pernah ke Kampung Coklat yang di Blitar, ini tuh modelnya sejenis seperti itu. Bahkan buat nongkrong doang cukup seru lah. Ketika masuk dari pintu depan (entah benar itu pintu depan atau nggak), aku langsung amaze karena ada pertunjukan tari, asli seru banget, kebetulan jalannya ditutup sama penari dan orang-orang yang nonton, jadi kami ga bisa lewat juga. Nah, singkat cerita, di Central Market ini kita belanja oleh-oleh, mulai dari pernak-pernik, pakaian, dan cokelat. Aku sempat mampir ke Guardian buat beli beberapa skincare, lebih murah cuy kalau di rupiahin. Pastinya, kami pulang dengan menggeret 2 koper yang isinya adalah belanjaan. Aku mendorong luggage bag yang kapasitas 30kg-an kali ya, dan si emak mendorong yg ukuran cabin.

Udah sekitar jam 3 sore dan kita belum ada makan lagi setelah yang di belakang mesjid tadi. Aku udah mulai lelah dan lemas, akhirnya beli spaghetti dulu sebelum pulang, terus langsung order Grab. Udah ga kuat mau nyari halte GO-KL cuy, masalahnya badan udah lemas dan kita masing-masing nentengin koper, belum lagi nanti mesti transit dan ujung-ujungnya bakalan pake GO-KL juga dari bus stop terdekat. Selain itu, jalanan macet parah karena rush hour cyiiiinnn. Well, emang lebih efektif kalau pakai Grab, fix!

Sisa semalaman ini kita cuma packing dan leyeh-leyeh di apartment. Aku sempat mutar-mutar di kawasan apartment, terus niat pengen berenang, tapi pas nyampe di kolam renang, ada 2 bapak-bapak yang lagi berenang sama istri dan anaknya, jadi malas.
See you!

Comments

Popular posts from this blog

Resensi Tokyo in Love

Instagram Ads: Reach More Your Specific Audience