Tuhan.
Betapapun aku lari, tetap Kau tuntun aku kembali.
Betapapun aku menangis, tetap Kau dekap kembali jiwa ini.
Betapapun aku meminta, tetap saja Kau berikan.

Kadang, apa yang Kau beri bukan untuk membahagiakanku.
Tapi justru menunjukkan kesalahan dari apa yang ku minta.
Aku memang terlalu lemah untuk berpikir sejauh itu Tuhan.
Sangat lemah, hingga itu membuat ku sendiri jengkel.

Mungkin kini aku sendiri lelah.
Lelah bersandar seperti yang dulu.
Hingga aku ingin kembali pada-Mu saja.
Kembali melabuhkan seluruh rasa pada-Mu, seutuhnya.
Bolehkah Tuhan?

Apa Kau benci tangisan yang selalu menuntut pada-Mu ini?
Apa Kau kesal pada kebodohanku?
Apa Kau marah terkadang hati ini menjeritka Mu disaat sulit?
Benarkah?

Ampun Tuhan.
Ampun.
Ampun.
Ampun.

Ku tata kembali hati ini.
Ku susun sebaik mungkin.
Untuk mencari apa yang Kau rahasiakan dariku.
Untuk memanggil Mu disetiap saat.
Karena aku butuh.
Butuh Engkau di dekatku.

Aku berjalan di jalanku.
Jalan yang senantiasa Kau tuntun dan terangi.
Sekarang dan selamanya.
Tetap di jalan ini.

Tuhanku..


Comments

Popular posts from this blog

Resensi Tokyo in Love

Instagram Ads: Reach More Your Specific Audience