My Traces

Teringat akan masa beberapa tahun silam.
Saat kaki ini mulai membuat jejak-jejak dalam kehidupan.
Bersama orang-orang yang entah bagaimana bisa bersatu dengan seluruh perbedaan dan keunikan.
Mengingat senyum-senyum polos itu.
Mengingat tawa-tawa yang bebas dan bahagia itu.
Mengingat semburat kesedihan saat duka yang tak harus berpura-pura kuat.
Mengingat raut merah di wajah yang kesal dan marah
Mengingat canda-canda konyol yang seolah tak pernah habisnya.
Semuanya begitu ringan. Semua begitu mudah.
Dan Tuhan membuat semuanya terasa indah bagiku, saat bersama mereka.
Tak pernah ada benci yang membekas untuk setiap hal yang terjadi.
Tak pernah ada ksedihan panjang untuk masalah yang selalu datang.
Aku benar-benar merindukan masa-masa itu.
Aku begitu merindukan mereka.
Begitu besar keinginan hati untuk mengumpulkan jejak-jejak langkah itu kembali ke masa-masa lalu.
Tapi itu tak mampu ku lakukan.

Kita hidup dengan keadaan kita yang sekarang dan untuk masa yang akan datang.
Manusia boleh mengenang, tapi bukan berarti bisa untuk kembali.
Tuhan menitipkan semua jejak itu, agar kita mampu meneruskannya menjadi jejak-jejak yang lebih hebat untuk masa depan.

Tidak tau bagaimana hebatnya cara Tuhan menitipkan seluruh keindahan itu kepadaku. Tapi aku yakin, bahwa Tuhan akan terus menitipkan keindahan itu untuk masa depanku, ketika aku tetap mencintai-Nya dengan caraku sendiri. Caraku yang sederhana, dan hanya untuk-Nya.

Comments

Popular posts from this blog

Resensi Tokyo in Love

Instagram Ads: Reach More Your Specific Audience